sebenarnya ini kasus udah sangat usang, namun aku juga cuma mau menulisnya.. kenapa juga harga tidak berlaku bulat, pakai 3750 , 1485, 7435, dan lain-lain, ok ya asumsi pembeli akan melakukan pembelian banyak, maka akumulasi pembelian dapat harga yang lebih hemat..
lha kalau pembelian cuma satu atau dua , ya taruhlah untuk barang konsumsi yang paling banter sebulan habis 1 atau dua saja, atau bahkan satu barang untuk satu atau dua bulan, kenapa mesti beli banyak...
tentunya, kalau mau maju dalam persaingan, retail, perlu juga dipikirkan bagaimana mengadakan uang kembalian.
Bank Indonesia sebagai pembuat alat pembayaran yang sah juga tidak harus memikirkan distribusi uang dengan nominal besar saja. mentang-mentang berbagai kenaikan gaji terus distribusi uang kecil "diabaikan".
kalau saja toh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Komentar :