Image     Buku Tamu   Humor    Buku Tamu   Site Map

10 Jan 2010

Deteksi wajah

Deteksi wajah dapat dipandang sebagai masalah klasifikasi pola dimana inputnya adalah citra masukan dan akan ditentukan output yang berupa label kelas dari citra tersebut. Dalam hal ini terdapat dua label kelas, yaitu wajah dan nonwajah [Sung, 1996].

Teknik-teknik pengenalan wajah yang dilakukan selama ini banyak yang menggunakan asumsi bahwa data wajah yang tersedia memiliki ukuran yang sama dan latar belakang yang seragam. Di dunia nyata, asumsi ini tidak selalu berlakukarena wajah dapat muncul dengan berbagai ukuran dan posisi di dalam citra dandengan latar belakang yang bervariasi [Hjelmas, Low, 2001].

Pendeteksian wajah (face detection) adalah salah satu tahap awal yang sangat penting sebelum dilakukan proses pengenalan wajah (face recognition).
Bidang-bidang penelitian yang berkaitan dengan pemrosesan wajah (face processing) adalah Yang, 2002]:
  • Pengenalan wajah (face recognition) yaitu membandingkan citra wajah masukan dengan suatu database wajah dan menemukan wajah yang paling cocok dengan citra masukan tersebut.
  • Autentikasi wajah (face authentication) yaitu menguji keaslian/kesamaan suatu wajah dengan data wajah yang telah diinputkan sebelumnya.
  • Lokalisasi wajah (face localization) yaitu pendeteksian wajah namun dengan asumsi hanya ada satu wajah di dalam citra
  • Penjejakan wajah (face tracking) yaitu memperkirakan lokasi suatu wajah di dalam video secara real time.
  • Pengenalan ekspresi wajah (facial expression recognition) untuk mengenali kondisi emosi manusia.
Tantangan yang dihadapi pada masalah deteksi wajah disebabkan oleh adanya faktor-faktor berikut [Yang, 2002]:
  • Posisi wajah. Posisi wajah di dalam citra dapat bervariasi karena posisinya bisa tegak, miring, menoleh, atau dilihat dari samping.
  • Komponen-komponen pada wajah yang bisa ada atau tidak ada, misalnya kumis, jenggot, dan kacamata.
  • Ekspresi wajah. Penampilan wajah sangat dipengaruhi oleh ekspresi wajah seseorang, misalnya tersenyum, tertawa, sedih, berbicara, dan sebagainya.
  • Terhalang objek lain. Citra wajah dapat terhalangi sebagian oleh objek atau wajah lain, misalnya pada citra berisi sekelompok orang.
  • Kondisi pengambilan citra. Citra yang diperoleh sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti intensitas cahaya ruangan, arah sumber cahaya, dan karakteristik sensor dan lensa kamera.

Penelitian dari [Yang, 2002] mengelompokkan metode deteksi wajah menjadi empat kategori, yaitu:
  1. Knowledge-based method. Metode ini kebanyakan digunakan untuk lokalisasi wajah.
  2. Feature invariant approach. Metode ini kebanyakan digunakan untuk lokalisasi wajah.
  3. Template matching method. Metode ini digunakan untuk lokalisasi wajah maupun deteksi wajah.
  4. Appearance-based method. Metode ini kebanyakan digunakan untuk deteksi wajah.
Yang, M.H., Kriegman, D., Ahuja, N., 2002, “Detecting Faces in Images: A Survey” , IEEE Trans. Pattern Analysis and Machine Intelligence, vol. 24, no. 1.

1 komentar:

  1. maaf mengganggu saya hanya ingin berbagi artikel yang berkaitan tentang Deteksi Wajah
    berikut linknya :
    http://repository.gunadarma.ac.id:8080/bitstream/123456789/781/1/ImageProcessing_DewiAR_2%286%29140_145.pdf
    semoga bermanfaat :)

    BalasHapus

Tinggalkan Komentar :