Image     Buku Tamu   Humor    Buku Tamu   Site Map

31 Mei 2011

Sistem Pendukung Keputusan

Menurut definisi alter, Sistem Pendukung Keputusan adalah system informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan manipulasi data. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorang pun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Kusrini, 2007).

SPK dalam ruang lingkup Computer Based Information Systems
Beberapa karakteristik SPK yang membedakan dengan sistem informasi yang lainnya, sebagai berikut (Turban, 1995) :
1. SPK dirancang untuk membantu pengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang sifat semi terstruktur hinga tidak terstruktur.
2.  SPK dirancang sedemikian rupa sehingga secara mudah dioperasikan oleh orang yang tidak memiliki dasar kemampuan komputer yang tinggi.
3.  SPK dirancang dengan menekankan pada aspek fleksibilitas serta kemampuan adaptasi yang tinggi sehingga mudah disesuaikan dengan berbagai perubahan lingkungan yang terjadi dan kebutuhan pemakai.
4.  Dalam proses pengolahannya, SPK mengkombinasikan pengunaan model-model analisis dengan teknik pemasukan data konvensional serta fungsi-fungsi pencari informasi.
5.  SPK memberikan dukungan bagi pertimbangan manajer dan bukannya dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer. Komputer ditugaskan untuk memecahkan bagian permasalahan yang tidak terstruktur, sedangkan manajer lebih dituntut tanggungjawabnya untuk menghadapi permasalahan yang tidak terstruktur. Manajer dan komputer bekerja bersama sebagai tim untuk memecahkan masalhyang sebagian besar berada di area semi-terstruktur.
6.  SPK meningkatkan efektifitas keputusan yang diambil manajer lebih daripada perbaikan efisiensinya. Artinya, SPK tidak dimaksudkan untuk membuat proses pengambialn keputusan sefisien mungkin. Sekalipun waktu manajer sangat berarti dan karenanya tidak layak untuk sia-siakan, namun manfaat SPK yang terutama adalah sebuah keputusan yang lebih baik.

Karakteristik dan Kemampuan SPK.  
Karena tidak ada konsensus dari SPK maka secara nyata tidak ada perjanjian pada karakteristik dan kemampuan dari SPK, maka sebagian besar SPK mempunyai beberapa ciri khas(Turban, 1995) :
1.    SPK menyediakan pendukung untuk pengambil keputusan secara garis besar dalam situasi semi terstruktur dan tidak terstruktur dengan menambahkan kebijakan manusia dan informasi komputerisasi.
2.    SPK berperan mendukung satu individu atau satu grup kurang terstrutur karena biasa membutuhkan keterlibatan beberapa individu dari berbagai tingkat organisasi.
3.    Membantu decision maker dalam penghematan waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang kompleks dan semi/tidak terstruktur.
4.    Menghasilkan solusi lebih cepat dan dapat diandalkan.
5.    Menyediakan bukti tambahan untuk memberikan pembenaran sehingga dapat memperkuat posisi pengambil keputusan.

Komponen dari SPK
SPK terdiri dari beberapa subsistem (Daihani, 2001) :
1.  Pengelolaan data (Data Management)
Pengelolaan data termasuk database, dimana berisi data yang relevan untuk situasi dan dikelola oleh software yang disebut DBMS (Database Management System)
2.  Pengelolaan Model (Model Management)
Paket software dimana termasuk finansial, statistik, management science atau model kuantitatif lainnya, yang mana menyediakan kemampuan analitis sistem dan software management yang cocok.
3.  Pengelolaan Komunikasi/Dialog (subsistem dialog)
Pemakai dapat mengkomunikasikan setiap sistem lainnya untuk itu membutuhkan antarmuka pemakai (user interface)
4.  Pengelolaan Pengetahuan (Knowledge Management)
Subsistem yang dapat dipilih untuk mendukung setiap subsistem lainnya atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri.
 
Model SPK secara konsep
Prediksi Jalan Keluar dari Setiap Alternatif     
Prediksi jalan keluar dari setiap keputusan oleh Gorry dan Scott Morton 1997 meliputi :
Prediksi jalan keluar dari setiap alternatif

1.    Membuat keputusan dengan kepastian (certainly).
Asumsi bahwa informasi lengkap telah tersedia sehingga pembuat keputusan tahu secara pasti hasil dari setiap tindakan yang akan diambil, juga diasumsikan hanya ada satu alternatif jawaban.
2.    Membuat keputusan dengan resiko (Risk Analysis)
    Keputusan dibuat dengan resiko disebut situasi keputusan yang probabilistic atau stocastic, tingkat resiko dapat diperhitungkan dari berbagai alternatif yang ada.
3.    Membuat keputusan dengan ketidakpastian (Uncertainty).
Pembuat keputusan mempertmbangkan situasi dari berbagai jalan keluarnya, mungkin dari setiap tindakan. Secara kontras dibanding dengan analisis resiko, maka pembuat keputusan tidak tahu atau tidak dapat mengestimasikan atau probabilitas dari jalan keluar yang diambil. Membuat keputusan dengan model ini tentu sangat sulit dievaluasi karena tidak cukupnya informasi.
Ketiga prediksi jalan keluar diatas sangat mempengaruhi terhadap pemilihan keputusan. Membuat keputusan dengan resiko dan keputusan dengan ketidakpastian sebenarnya lebih tepat untuk mendukung SPK, karena SPK hanya memberikan informasi kepada pemakai dan tidak memastikan kalau itu adalah keputusan yang pasti benar. Membuat keputusan dengan keputusan sebenarnya bukan merupakan prediksi jalan keluar untuk SPK. Tipe dari keputusan :
1.    Terstruktur, yaitu terprogram rutin, problem yang berulang dan ada solusi standar, sasaran didefinisikan secara jelas.
2.    Semi terstruktur yaitu masalah semi terstruktur mempunyai beberapa bagian fase terstruktur.
3.    Tidak terstruktur yaitu samar masalah yang kompleks tidak ada keputusan yang tegas, masalah tidak terstruktur tidak mempunyai fase terstruktur.

Proses Pengambilan Keputusan
Ada 8 tahap dalam proses pengambilan keputusan (Daihani, 2001) meliputi :
1.    Tahap Perencanaan
Tahap pendefinisian masalah serta identifikasi informasi yang dibutuhkan berkaitan dengan persoalan yang dihadapi serta keputusan yang diambil.
2.    Tahap Penellitian
Tahap melakukan penyeleksian menyeluruh terhadap informasi yang dibutuhkan dalam kaitannya untuk mencari alternatif-alternatif masalah atau tahap identifikasi terhadap sumber data yang dimiliki.

3.    Tahap Analisis
Tahap ini menentukan teknik pendekatan yang akan dilakukan beserta sumber data yang diperlukan atau tahap menentukan keputusan hasil akhir analisis yang telah dibuat dengan didukung oleh SPK, sehingga dapat disimpulakan apakah SPK bersifat perorangan atau gabungan.
4.    Perancangan
Tahap ini melakukan rancangan dari ketiga subsistem utama SPK yang akan menghasilkan keputusan yang akan diterapkan sebagai solusi yang diusulkan.
5.    Konstruksi
Tahap ini kelanjutan dari perancangan. Pada tahap ini ketiga subsistem yang dirancang digabungkan menjadi suatu SPK.
6.    Implementasi
Tahap ini merupakan penerapan dari SPK yang telah dibangun.
7.    Pemeliharaan
Tahap ini dilalakukan untuk menjaga keandalan sistem.
8.    Adaptasi
Tahap ini melakukan pengulangan terhadap tahap sebelumnya sebagai tanggapan terhadap perubahan kebutuhan.       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Komentar :