Image     Buku Tamu   Humor    Buku Tamu   Site Map

1 Feb 2010

Parsing Morfologis

Parsing morfologis merupakan sebuah sistem untuk menganalisa suatu inputan dan memberikan struktur secara morfologis dari suatu morfem sebagai keluaran. Parsing Morfologis dibutuhkan dalam beberapa aplikasi. misalnya Information Retrieval, Machine Translation dan Spelling Checking
Menurut Jurafsky (2000), untuk membangun sebuah parser morfologis, dibutuhkan leksikon, morfotatiks dan aturan ortografik. leksikon, morfotatiks dan aturan ortografik i:
  1. Leksikon, yang merupakan kumpulan daftar seluruh kata dalam suatu bahasa yang disusun lengkap dengan afiks beserta dengan representasi morfotatiksnya. Dalam hal ini, dibangun sebuah leksikon yang berisi kata-kata benda dalam bahasa Indonesia yang bersumber dari Kamus Besar Bahasa Indonesia.
  2. Morfotatiks, yang merupakan model urutan morfem yang mengikuti morfem kelas tertentu dalam satu kata.
  3. Aturan ortografik, yang merupakan aturan penulisan yang digunakan untuk memodelkan perubahan yang terjadi dalam suatu kata. Menurut Soepono (1985), ada beberapa aturan ortografiks yang digunakan dalam pembentukan kata benda dalam Bahasa Indonesia, yakni:
a. imbuhan pe- tetap sebagai imbuhan pe- jika ditambahkan pada kata dasar yang dimulai dengan fonem /l/, /m/, /n/, /ny/, /r/ dan /w/.
Contoh :
laut + pe ? pelaut
makan + pe ? pemakan
nilai + pe ? penilai
nyanyi + pe ? penyanyi
rias + pe ? perias
warta + pe ? pewarta
b. imbuhan pe- dapat berubah menjadi imbuhan pem- jika ditambahkan pada kata dasar yang dimulai dengan fonem /b/ dan /f/. Sama halnya pada konfiks pe-an, akan berubah menjadi pem-an.
Contoh:
buka + pe ? pembuka
buka + pe-an ? pembukaan
c. imbuhan pe- dapat berubah menjadi imbuhan pen- jika ditambahkan pada kata dasar yang dimulai dengan fonem /c/, /d/, /j/, /sy/ dan /z/. Sama halnya pada konfiks pe-an, akan berubah menjadi pen-an . Contoh:
cipta + pe ? pencipta
cipta + pe-an ? penciptaan
d. imbuhan pe- dapat berubah menjadi imbuhan peng- jika ditambahkan pada kata dasar yang dimulai dengan fonem /a/, /e/, /i/, /u/, /o/, /g/, /h/, dan /kh/. Sama halnya pada konfiks pe-an, akan berubah menjadi peng-an.
Contoh :
arah + pe ? pengarah
arah +pe-an ? pengarahan
e. imbuhan pe- dapat berubah menjadi imbuhan penge- apabila ditambahkam dengan kata-kata yang terdiri dari satu suku kata. Sama halnya pada konfiks pe-an, akan berubah menjadi penge-an .
Contoh :
bom + pe ? pengebom
bom +pe-an ? pengeboman
f. kata dasar yang dimulai dengan fonem /k/ akan berubah menjadi /ng/ apabila bertemu dengan imbuhan pe- dan konfiks pe-an.
Contoh :
kunci +pe ? pengunci
kunci + pe-an ? penguncian
g. kata dasar yang dimulai dengan fonem /s/ akan berubah menjadi /ny/ apabila bertemu dengan imbuhan pe- dan pada konfiks pe-an.
Contoh :
sinar + pe ? penyinar
sinar + pe-an ? penyinaran
h. kata dasar yang dimulai dengan fonem /p/ akan berubah menjadi /m/ apabila bertemu dengan imbuhan pe- dan pada konfiks per-an.
Contoh :
pinta + pe ? peminta
pinta + per-an ? permintaan
i. kata dasar yang dimulai dengan fonem /t/ akan berubah menjadi /n/ apabila bertemu dengan imbuhan pe- , konfiks pe-an. Namun fonem /t/ tidak akan berubah apabila digabungkan dengan konfiks per-an.
Contoh :
tukar + pe ? penukar
tukar + pe-an ? penukaan
tukar + per-an ? pertukaran
j. imbuhan per- dapat berubah menjadi imbuhan pel- jika ditambahkan pada kata dasar ajar.
k. imbuhan per- dalam konfiks per-an , tidak berubah pada kata dasar yang diawali dengan fonem /a/,/b/,/c/,/d/,/i/,/l/,/m/,/p/,/sy/,/t/,/u/,/z/. Contoh :
adab + per-an ? peradaban
budak + per-an ? perbudakan
cinta + per-an ? percintaan
damai + per-an ? perdamaian
industri + per-an ? perindustrian
lindung + per-an ? perlindungan
syarat + per-an ? persyaratan
usaha + per-an ? perusahaan
zinah + per-an ? perzinahan
* Jurafsky, Daniel & James N.Marten. Speech & Language Processing : An Introduction to Natural Language Processing, Computational Linguistic, and Speech Recognition. New Jersey:Prentice Hall. 2000

3 komentar:

  1. mas,,kalo peng + kode + an = apa?
    pengkodean atau pengodean??
    butuh bimbingan,,,terimakasih sebelumnya,,,

    karena kan kode itu adaptasi dari code,,, kalo manurut anda gimana? :)

    BalasHapus
  2. kalau konteks bacaan di atas jadi pengkodean.

    demikian terima kasih
    maaf baru di balas

    BalasHapus
  3. Maaf, jika sebelumnya saya mengkritisi pandangan anda. Di atas anda menuliskan jika:
    pe-an di gabungkan dengan fonem /k/ akan menjadi /ng/, anda memberi contoh:
    pe + kunci + an = penguncian
    Jika anda konsisten dengan tulisan anda di atas, maka:
    pe + kode + an = pengodean

    BalasHapus

Tinggalkan Komentar :