Siang itu aku makan, di warung, beberapa saat setelah duduk, datang seorang pengamen, melihat pengamen datang, pemilik warung masuk sebentar kemudian membawa wadah keluar.
Aku masih diam saja sambil memperhatikan apa yang kira-kira akan terjadi.
Pengamen itu merogoh kantung di saku, kedian dari kedua tanganya sudah ada beberapa uang receh mulai dari 100-an, 200-an, 500-an. wak banyak juga perolehan hari ini. Buat orang yang baru datang tersebut.
Dihitungnya satu demi satu. wah, kupikir sekitar 15ribuan. kemudian diberikannya kepada pemilik warung. dkemudian pemilik warung memberikan uang kertas kepada pengamen.
Wah, kerja sama yang bagus. siang-siang begini, banyak pengunjung yang datang. Pemilik warung perlu untuk uang kembalian, sedangkan pengamen pendapatkan uang yang lebih tipis.
Sehingga setelah itu dengan enteng angkahnya meninggalkan warung tersebut.
Wah, baru juga jam 11-an. Ia sudah dapat buat makan mungkin, atau buat yang lain.. Yang jelas dari raut mukanya tergambar keseriusan dalam menjalani hidup. salut untuk mu..
Di lain hari, seperti biasa, tempatku menyewa kamar kedatangan pengamen, aku nggak tahu yang mereka pikir, karena hanpir setiap hari dikujungi oleh pengamen dan pengemis. Memang sih dekat jalan, dan sebelah timur situ ada jembatan layang. JAdi mungki enak untuk langganan... ya.. ??
Walaupun kadang kala jengkel juga karena ada juga yang menyangi dengan keras, apa mereka tidak memperhitungkan kira-kira mengganggu tidak, ada anak kecil baru tidur apa tidak, atau bagaimana seorang ayah mengasuh bayinya, karena ditinggal istri kerja, bagaiman jika si anak bangun maka ia akan kehilangan waktunya untuk bekerja, karena harus mengasuh anaknya. Karena si ayah hanya memanfaatkan waktu yang sangat sedikit itu untuk mencari rejeki... hah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Komentar :