Image     Buku Tamu   Humor    Buku Tamu   Site Map

18 Feb 2010

Multimedia

VSAT Multimedia
Multimedia? Suatu layanan komunikasi informasi yang canggih, komplit, bisa menyediakan segala informasi yang kita butuhkan, dan tentu saja menarik dan nyaman digunakan? Atau, semua yang berhubungan dengan informasi mulai dari yang sekedar untuk hiburan hingga yang paling serius entah itu berupa video, suara (voice), maupun data dapat dinikmati dalam satu kemasan layanan? Jika itu yang ada di benak Anda, Anda tidak salah. Multimedia secara sederhana dapat dijelaskan dengan analogi berbelanja. Dulu, bila kita ingin membeli pakaian kita akan pergi ke toko pakaian. Bila ingin membeli daging, kita pergi ke toko daging, dan seterusnya. Bila dianalogikan dengan cara belanja tadi, maka multimedia dapat disamakan dengan toko swalayan atau supermarket yang menyediakan semua kebutuhan kita di bawah satu atap dalam ruangan ber-AC yang nyaman. Meski harus membayar lebih mahal, kita tetap ramai mendatanginya karena itu tidak ada artinya dibandingkan dengan kenyamanan dan kepuasan pelayanan yang kita peroleh.
Secara teknis multimedia bisa didefinisikan sebagai suatu sistem yang mengeksploitasi perangkat komputer untuk mengolah informasi baik itu video, citra diam (still picture), grafik, teks, suara, maupun data dan menampilkannya dalam satu layanan yang simultan. Lalu, bagaimana multimedia bisa menjadi begitu superior? Jawabnya terletak pada kemajuan di bidang teknologi komputer dan jaringan yang mendukungnya. Kemajuan teknologi komputer baik software maupun hardware menjelang akhir abad XX sangat luar biasa. Semua aspek pengembangan tersebut mengarah ke satu titik, yaitu multimedia. Rilis paling anyar dari Intel, produsen chip nomor wahid di dunia, memperkenalkan prosesor MMX (Multimedia Extension) yang mengintegrasikan kemampuan pengolahan citra dan suara dalam sebuah chip. Teknologi ini membuat waktu olah citra dan suara dalam prosesor semakin singkat. Sementara itu di teknologi jaringan, usaha-usaha meneliti dan mengembangkan konfigurasi dan hardware yang optimal untuk mendukung multimedia terus dilakukan. Kecenderungan pengguna layanan informasi untuk memakai suatu aplikasi komputer secara bersama-sama (sharing) dalam suatu jaringan adalah tantangan besar bagi multimedia. Ini karena umumnya aplikasi multimedia berukuran besar. Tanpa dukungan arsitektur dan software jaringan yang andal, penggunaan aplikasi multimedia secara sharing tidak akan pernah optimal.
Dalam daerah jangkauan yang tidak terlalu luas, teknologi serat optik adalah alternatif yang paling baik sebagai tulang punggung (backbone) jaringan multimedia. Dengan rate kesalahan bit maksimal sebesar 10-6 (kemungkinan 1 bit salah dalam 1 juta bit informasi yang lewat), serat optik sesuai dengan karakteristik aliran data multimedia yang bersifat burst dan berukuran raksasa. Namun kemudian timbul persoalan menyangkut investasi yang begitu besar yang harus ditanam jika seluruh pengguna akhir (end user) seperti rumah tangga harus terhubung dengan serat optik. Selain investasi awal yang besar, serat optik butuh perlakuan khusus saat instalasinya yang semua itu memerlukan perencanaan yang rumit. Di sisi lain, desakan-desakan kebutuhan akan layanan multimedia tak dapat ditunda-tunda lagi. Di era globalisasi, bukan jamannya lagi informasi dimonopoli oleh mereka yang tinggal di kota-kota besar. Semua orang berhak memperoleh informasi tanpa dibatasi sekat-sekat geografis. Dan jawaban persoalan itu ternyata sudah ada dan sudah lama kita nikmati manfaatnya yaitu teknologi satelit. Teknologi yang secara konservatif hanya digunakan untuk siaran TV, telepon, dan data ini ternyata menyimpan potensi besar sebagai backbone multimedia.

* Fahmi Azmiar, ST., VSAT Multimedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Komentar :